PLAGIARISME


PLAGIASI
YuniaUmi
D3 Teknologi Bank Darah
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Yunia.umi@gmail.com

A.PLAGIARISME
Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan sumber aslinya. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan prinsip pendidikan yang ingin menciptakan sumber daya manusia yang berilmu dan berakhlak mulia. Drs. Soleh Amini Yahman, M.Si salah satu staff pengajar di Fakultas Psikologi UMS yang dikutip dari website psikologi UMS pada tahun 2014, secara tegas menjelaskan bahwa plagiat itu bagaikan najis yang harus dihindari sejauh-jauhnya. Selanjutnya beliau mengibaratkan plagiarisme seperti halnya praktik pelacuran atau prostitusi akademik. Karena itu, harus dihindari sejauh-jauhnya.
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
B.Macam Plagiarisme
Plagiarisme biasanya dibedakan lagi ke dalam beberapa jenis. Elisabeth H. Oakes dan Mehrdad Kia (2004: xlvii-xlviii) mengklasifikasikan plagiarisme menjadi direct, patchwork, dan paraphrase plagiarism. Dalam tulisan berikut ini, pembedaan tersebut akan dikembangkan lagi menjadi lima jenis. Kelima jenis ini dibedakan menurut pola penyajiannya. Jenis-jenis tersebut adalah: (1) plagiarisme verbatimPlagiarisme paling tinggi bobot pelanggarannya adalah plagiarisme verbatim, yaitu pengambilan karya milik orang lain persis apa adanya, dengan memberi kesan sebagai karya pribadi pelaku plagiarisme yang bersangkutan, (2) plagiarisme kain perca (patchwork), Plagiarisme kain perca (patchwork) dilakukan dengan mengambil karya milik orang lain dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukannya. Potongan-potongan dari berbagai sumber ini lalu dijahit sehingga menjadi sebuah karya baru dan dikesankan sebagai karya orisinal dari pelaku plagiarisme. (3) plagiarisme parafrasa, Plagiarisme ini dilakukan dengan cara mengubah kalimat dari penulis asli menjadi kalimat baru dari pelaku plagiarisme. Jika pengutipnya jujur, seharusnya kalimat si penulis asli tersebut akan diformulasikannya menjadi kutipan langsung dan dicantumkan referensi tempat kutipan itu diperoleh. Namun, pelaku plagiarisme parafrasa akan melakukannya dengan mengambil alih kutipan tadi dan menampilkannya sebagai kutipan tidak langsung, lagi-lagi dengan tidak menyebutkan sumber rujukannya, sehingga memberi kesan bahwa kutipan tadi orisinal berasal dari pelaku plagiarisme tersebut. Plagiarisme parafrasa juga berlaku dalam hal tulisan asli itu diterjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa menyebutkan sumber aslinya (4) plagiarisme kata kunci atau frasa kunci, Plagiarisme parafrasa yang lebih terselubung adalah plagiarisme kata kunci atau plagiarisme frasa kunci. Di sini pelaku plagiarisme hanya mengambil sejumlah kata kunci atau frasa kunci dari tulisan aslinya. Selanjutnya ia memformulasi ulang kalimat-kalimat dalam tulisan aslinya, tetapi tetap memasukkan di sana-sini kata kunci atau frasa kunci dari si penulis asli, tanpa mau menyebutkan sumber rujukannya. dan (5) plagiarisme struktur gagasan adalah jenis yang paling tersembunyi dan paling sulit dilacak. Di sini pelaku plagiarisme mencontek gagasan orang lain dan kemudian gagasan ini dituangkan kembali melalui rangkaian kalimat, dengan kata kunci atau frasa kunci yang berbeda. Gagasan orang lain itu bisa saja berasal dari sumber tertulis, film, atau bahkan tuturan lisan yang disampaikan melalui berbagai forum. Dalam konteks ini, kata kunci dan frasa kunci dari si pemilik gagasan awal memang sudah tidak lagi dipakai, tetapi struktur gagasannya masih sama. Pencontekan ide seperti ini sulit untuk dibuktikan karena kesamaan gagasan seperti itu bisa diakui terjadi secara kebetulan.
C.Memindai Plagiarisme
Banyak cara memindai plagiarisme diinternet contohnya dengan menggunakan plagscan.com, implementasi pindai karya ilmiah dapat juga dilakukan melalui laman smallseotools.com/plagiarism-checker. Dari laman ini dapat diketahui dengan mudah prosentase keunikan teks dan kadar plagiasi yang dilakukan secara sambung jaring. Hasil analisis laman tersebut menunjukkan prosentase kadar keunikan teks karya ilmiah. Melalui prosentase ini dapat diketahui juga prosentase kadar plagiasi. Misalnya diketahui kadar keunikan teks 95%. Hal ini berarti terdapat kadar plagiasi 5%. Maksud penggunaan laman ini bukan untuk menakut-nakuti siswa, mengancam, dan memberikan tekanan, melainkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bisa jadi karya ilmiah yang ditulis memiliki kesamaan redaksi kalimat dengan karya siswa lain. Oleh karena itu, diperlukan cek plagiasi secara sambung jaring. (Widyartono, 2015)
Lebih lanjut, Widyartono (2015) berpendapat hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran menulis kutipan dilakukan dengan metode modelling. Dosen memberikan contoh cara mengutip dan mahasiswa mempraktikkan menulis kutipan berdasarkan bacaan yang disediakan. Selanjutnya, mahasiswa diberikan tugas menulis artikel kajian teori bertemakan keperawatan/kesehatan. Setelah perkuliahan berakhir, konsultasi hanya dilakukan melalui komunikasi pesan pendek bagi mahasiswa yang membutuhkan. Pertemuan selanjutnya, hasil tugas mahasiswa dikoreksi bersama. Tugas mahasiswa ditukar dengan mahasiswa lain. Mahasiswa mengoreksi tugas mahasiswa lain berdasarkan rubrik penilaian yang disajikan dosen. Rubrik penilaian ini mencakup komponen-komponen yang harus dinilai dalam menulis kutipan, baik langsung maupun tidak langsung. Langkah kedua, rancangan produk. Untuk membuat rancangan produk, dapat mengacu pada kajian empiris dan spesifikasi produk yang telah ditetapkan, mencakup sintaks, pedoman peranan, dan target dampak pembelajaran. Sintaks merupakan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran
D. Tips menulis, agar terhindar dari plagiarisme
Berikut ini merupakan tips agar terhindar dari plagiarism: (1)Tentukan buku yang hendak anda baca (2)Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit (3)Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada kertas kecil paling depan (4)Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut. (5)Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda (6)Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan. (7)Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.

Daftar Rujukan

Purwoko. (2014, januari 27). Panduan Anti Plagiarism. Retrieved from perpustakaan universitas gadjahmada: http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327
Shidarta. (2015, April). PLAGIARISME: JENIS-JENISNYA (BAGIAN 2 DARI 3 TULISAN). Retrieved from BINUS UNIVERSITY: http://business-law.binus.ac.id/2015/04/01/plagiarisme-jenis-jenisnya-bagian-2-dari-3-tulisan/
Widyartono, D. (2017, oktober). IMPELEMENTASI PINDAI PLAGIASI SECARA SAMBUNG JARING. Retrieved from Reseachgate: https://www.researchgate.net/publication/320554874_IMPELEMENTASI_PINDAI_PLAGIASI_SECARA_SAMBUNG_JARING_PADA_KARYA_TULIS_ILMIAH_SISWA_SMA
widyartono, D. (2015, april). MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KUTIPAN BERBASIS BLENDED LEARNING. Retrieved from reseachgate: https://www.researchgate.net/publication/320554079_MODEL_PEMBELAJARAN_MENULIS_KUTIPAN_BERBASIS_BLENDED_LEARNING
WIKIPEDIA. (2018, juli). plagiarisme. Retrieved from wikipedia indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme
Yahman. (2014). pengertian plagiarisme. Retrieved from Psikologi UMS: http://eprints.ums.ac.id/44969/2/04.%20BAB%20I.pdf

 


Komentar